Minggu, 24 Juni 2012


PARTISIPASI ORANG TUA

DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN


Oleh : Usep Irwan Herdiana

Pendidikan dapat berhasil jika adanya kesatuan antara komponen-komponen penunjang. Diantara komponen-komponen tersebut antara lain lingkungan sekolah yang kondusif disertai kinerja guru dan kepala sekolah yang baik, komunikasi dua arah yang terbina antara sekolah dan komite sekolah juga partisipasi orang tua dalam pelaksanaan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri peran orang tua dalam pendidikan sangat mutlak dibutuhkan demi kemajuan sekolah tersebut.
 Partisipasi orang tua merupakan keterlibatan orang tua secara nyata dalam suatu kegiatan. Partisipasi itu bisa berupa gagasan, kritik membangun, dukungan, dan pelaksanaan pendidikan, atau dalam kata lain menurut E. Mulyasa :
Dalam kontek MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), partisipasi orang tua sangat diperlu-kan, karena sekolah merupakan partner orang tua dalam mengantarkan cita-cita dan membentuk pribadi peserta didik:. (Enco Mulyasa : 2003 : 167)
Lebih lanjut dari uraian E. Mulyasa tersebut diatas, penyusun kemukakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membentuk lingkungan belajar yang kondusif di rumah, antara lain :
1.        Menciptakan budaya belajar di rumah. Pada jam-jam belajar, orang tua sebaiknya juga ikut belajar, misalnya membaca tafsir atau ayat-ayat suci Al Quran, membaca majalah, menulis puisi, dan menulis program kerja, sehingga tercipta budaya belajar.
2.        Memprioritaskan tugas yang terkait secara langsung dengan pembelajaran di sekolah. Jika banyak kegiatan yang harus dilakukan anak, maka utamakan yang terkait dengan tugas pembelajaran.
3.        Mendorong anak untuk aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi sekolah, baik yang bersifat kurikuler maupun ektrakurikuler.
4.        Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan gagasan, ide, dan berbagai aktivitas yang menunjang kegiatan belajar.
5.        Menciptakan situasi yang demokratis di rumah, agar terjadi tukar pendapat dan pikiran sebagai sarana belajar dan membelajarkan.
6.        Memahami apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh sekolah, dalam mengembangkan potensi anaknya.
7.        Menyediakan sarana belajar yang memadai, sesuai dengan kemampuan orang tua dan kebutuhan sekolah.
Mengingat bahwa salah satu kunci sukses sekolah dalam menggalang partisipasi orang tua adalah menjalin hubungan yang harmonis, maka perlu diprogramkan beberapa hal sebagai berikut :
1.        Melibatkan orang tua secara proporsional dan propesional dalam mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sekolah, dan life skill (kecakapan/bekal hidup).
2.        Menjalin komunikasi secara intensif. Secara proaktif sekolah menghubungi orang tua peserta didik dengan cara sebagai berikut :
a.         Mengucapkan selamat dan bergabung dengan sekolah dan dewan pendidikan serta komite sekolah bagi orang tua peserta didik baru, setelah itu perlu dilakukan perkenalan dan orientasi singkat agar mereka mengetahui sekolah dengan berbagai program dan aktivitasnya.
b.         Mengadakan rapat secara rutin dengan orang tua, sehingga rapat dapat efektif dan orang tua dapat saling kenal.
c.         Mengirimkan berita tentang sekolah secara periodic, sehingga orang tua mengetahui program dan perkembangan sekolah.
d.        Membagikan daftar tenaga kependidikan secara lengkap termasuk alamat, nomor telepon, dan tugas pokok sehingga orang tua dapat berhubungan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
e.         Mengundang orang tua dalam rangka mengembangkan kreatifitas dan prestasi peserta didik.
f.          Mengadakan kunjungan rumah untuk memecahkan masalah dan mengembangkan pribadi peserta didik.
g.         Mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab antara sekolah dengan orang tua dalam pembinaan peserta didik, terdiri dari :
1)        Melibatkan orang tua dalam berbagai program dan kegiatan sekolah yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti bakti sosial, perpisahan, peringatan hari besar nasional, keagamaan, dan pentas seni. Pelibatan orang tua disesuaikan dengan hobi, kemampuan, dan pekerjaan mereka dengan program dan kegiatan yang akan dilakukan sekolah.
2)        Melibatkan orang tua dalam mengambil berbagai keputusan, agar mereka merasa bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
3)        Mendorong guru untuk mendayagunakan orang tua sebagai sumber belajar dan menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
Untuk merealisasikan program di atas dan mendorong partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah, Kepala sekolah harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.        Mengindentifikasi kebutuhan sekolah dan partisipasi orang tua dalam program dan kegiatan sekolah. Upayakan untuk melibatkan guru, tenaga kependidikan, dan wakil dewan pendidikan serta komite sekolah dalam identifikasi tersebut.
2.        Menyusun tugas-tugas yang dapat dilakukan bersama dengan orang tua secara fleksibel.
3.        Membantu guru mengembangkan program pelibatan orang tua dalam berbagai aktivitas sekolah dan pembelajaran.
4.        Mengimpormasikan secara luas program sekolah, dan membuka peluang bagi orang tua untuk melibatkan diri dalam program tersebut.
5.        Mengundang orang tua untuk menjadi relawan dalam berbagai aktivitas sekolah.
Memberi penghargaan secara proporsional dan professional terhadap keterlibatan orang tua dalam berbagai program dan kegiatan sekolah.

INDAHNYA MENJADI GURU


 Oleh : Usep Irwan Herdiana, A. Ma

Saya adalah seorang guru salah satu sekolah dikecamatan mangunjaya. Hampir 8 tahun saya mengabdikan hidup saya di dunia pendidikan dan banyak suka duka yang saya alami. Semuanya dilewati dengan penuh rasa tanggung jawab dan kecintaan. Hari demi hari saya lalui bersama anak-anak didik yang lucu, pintar, cerdas,nakal, cerewet dan masih banyak lagi yang menghiasi hari-hari saya bersama anak-anak didik.
Tak pernah terpikirkan sebelumnya saya akan menjadi guru, bahkan background sayapun bukanlah dari keguruan. Saya hanya lulusan SMK teknik otomotif yang nekad menjadi pengajar di sekolah dasar. Bukan hanya modal nekad tetapi karena niat dan adanya kekosongan tenaga pengajar di sekolah tersebut. Awalnya saya tidak langsung memegang mata pelajaran, melainkan sebagai pengajar ekstra kurikuler kesenian dan pramuka. Sambil berlayar dua tiga pulau terlampaui, mungkin pepatah tersebut dapat menggambarkan perjalanan saya waktu itu. Sambil mengajar, saya juga menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta. Dari sanalah saya mendapat banyak pengetahuan tentang keguruan. Dua tahun menyelesaikan pendidikan diploma, setelah lulus saya mendapatkan kepercayaan dari kepala sekolah untuk memegang mata pelajaran bahasa inggris.
Satu semester bukanlah waktu yang singkat bagi saya memegang amanat yang begitu besar. Kritik, saran dan pujian terkadang ada juga cercaan dari orang yang kurang senang dengan kinerja saya. saya terima demi kemajuan dalam mendidik peserta didik. Semester berikutnya saya dipercaya menjadi guru kelas V, bukannya lebih mudah tugas saya selanjutnya lebih besar lagi. Tapi saya menganggap itu adalah ujian untuk meningkatkan kemampuan, wawasan dan menambah pengalaman. Saya yakin tempaan dan didikan yang saya terima waktu itu, akan menjadikan saya mempunyai mental yang kuat serta berwawasan yang luas. Mengajar dikelas tinggi tidaklah mudah, namun berkat usaha dan kerja keras alhamdulillah dapat saya lalui dengan baik.
Ditahun kedua setelah saya menyelesaikan pendidikan, guru PJOK mengajukan mutasi. Otomatis mengharuskan adanya rotasi di intern sekolah. Dan dalam rapat guru, memutuskan bahwa saya ditunjuk sebagai guru PJOK. Suka duka saya alami selama menjadi guru olahraga, tapi tak sedikitpun saya mengeluh. Bahkan dengan menjadi guru olahraga saya semakin dekat dengan anak-anak. Mungkin karena pembelajaran dilaksanakan diluar kelas sehingga interaksi antara guru dan siswa lebih intens dan komunikatif. Alhamdulillah kerja keras saya membuahkan hasil yang menggembirakan, selama saya menjadi guru olahraga banyak prestasi yang diraih anak didik saya dalam bidang olahraga. Baik itu ditingkat desa maupun kecamatan. Tapi itu semua tidak menjadikan saya puas dan merasa berhasil. Justru itu adalah awal dari sebuah perjuangan. Kekecewaan juga pernah saya alami ketika anak didik saya tidak jadi bertanding ditingkat kabupaten. Padahal sudah diputuskan bahwa yang akan mewakili kecamatan adalah juara umum di kecamatan dan sudah berangkat ketempat lomba tapi malah diganti oleh juara keduanya. Entah apa yang terjadi pada saat itu, intervensi atau apa yang jelas itu adalah pembunuhan karakter anak. Semoga dikemudian hari, para panitia lomba lebih objektif dan bijak dalam mengambil keputusan.
Tahun-tahun berikutnya saya juga mengalami perubahan dalam mengajar dari mulai mengajar mata pelajaran Seni budaya, bahasa sunda, dan karawitan. Baru pada tahun pelajaran 2010/2011 sampai sekarang saya mendapat tugas dari kepala sekolah untuk menjadi guru kelas 2. bukan semakin ringan, tugas mengajar dikelas rendah semakin berat. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra besar.
Mengenai materi, alhamdulillah dicukup-cukupkan. Mengapa? Sudah menjadi rahasia umum kalau gaji guru itu kecil, apa lagi guru honorer seperti saya. Mungkin kalau hanya menggantungkan pekerjaan sebagai guru akan terus kekurangan, tapi Allah masih memberikan kemurahan kepada saya. Sehingga saya bisa mendapatkan penghidupan yang layak. Apalagi satu tahun yang lalu ketika saya memutuskan untuk mengakhiri masa lajang, tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar. Ditambah lagi sekarang istri saya sedang hamil 7 bulan dan tidak lama lagi akan melahirkan, biaya yang besar pasti harus disiapkan. Yang lebih miris lagi tunjangan fungsional guru honor yang tahun lalu saya terima, ditahun ini tidak saya terima sepeserpun. Tapi itu semua tidak membuat saya gentar, saya yakin Allah akan tetap bersama kita selama kita dekat dengan-Nya. Semoga tantangan yang besar ini dapat saya lalui dengan kesabaran dan ketabahan hati yang kuat sambil terus berusaha, karena tanpa usaha yang sungguh tak akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Kecintaan saya didalam dunia pendidikan tak akan pernah terkalahkan oleh apapun. Tawa lepas anak-anak didik saya, akan senantiasa membuat saya merasa nyaman. Melihat mereka asyik bermain, menari, menyanyi dengan ceria, belajar yang sungguh-sungguh apalagi meraih prestasi, itu semua melahirkan kebanggan tersendiri didalam hati. Dan saya yakin tak ada profesi lain yang dapat merasakan indahnya dalam bekerja. Seumur hidupku akan kubaktikan mendidik dan mengajar anak-anak didik saya agar indahnya menjadi guru tak akan pernah berhenti.
Saya persembahkan tulisan yang sederhana ini buat anak-anak didikku tercinta. Teruslah berjuang menggapai cita-citamu, raihlah semua untuk hidupmu. Terima kasih.

Kamis, 14 Juni 2012

Cegah Virus menular secara langsung ke Komputer melalui USB devices


Cara mencegah penularan virus secara langsung kekomputer kita melalui USB devices saat kita memasukan flashdisk, handphone, dan removable media lainya kekomputer.
  1. Matikan system autoplay
Karena autoplay akan membaca secara langsung semua isi dari flashdisk/removable media lainya. Cara menonaktifkan autoplay adalah sbb:
·         Klik start run masukan "gpedit.msc" (tanpa tanda petik) administrative templates system cari turn off autoplay klik 2x dan ubah menjadi Enable pada "turn off autoplay on" pilih all drives
  1. Matikan system restore
Karena system restore akan mengembalikan semua data rusak yang terserang virus meskipun virus sudah discan dengan antivirus. Cara mematikan system restore adalah sbb:
·         Klik start control panel system pada tabs system restore centang turn off system restore on all drives
  1. Scan terlebih dahulu removable media yang kamu tancapkan ke USB menggunakan antivirus computer anda sebelum melakukan pemindahan / memasukan data dari computer ke removable media ataupun sebaliknya dari removable media ke computer.

Minggu, 03 Juni 2012

Windows 7 secara default menggunakan bahsa Inggris


Windows 7secara default menggunakan bahasa Inggris. Tampilan bahasa atau language pada start menu, pop up, windows explorer, system properties semuanya berbahasa Inggris.Tapi tahukah shobat bahwa sebenarnya Microsoft telah menyediakan Language Interface Packs untuk merubah bahasa windows 7 menjadi Bahasa pada beberapa Negara termasuk Bahasa Indonesia? Nah bagi shobat yang ingin mencoba atau mencicipi Windows 7 berbahasa Indonesia silahkan ikuti langkah-langkah dibawah ini :
  1. Silahkan kunjungi halaman disini kemudian klik download pada pilihan Bahasa Indonesia (Indonesian)

    Windows 7 berbahasa Indonesia
  2. Pada jendela selanjutnya pilih link download sesuai dengan type system windows anda. Pilih 32 bit atau 64 bit.
  3. Tunggu proses download sampai selesai, kemudian jalankan file hasil download tadi (LIP_id-ID-32bit atau LIP_id-ID-64bit)
  4. Pada jendela yang muncul beri tanda centang pada pilihan Bahasa, Indonesian (Bahasa Indonesia) kemudian klik Next

    Windows 7 Bhs Indonesia 
  5. Aktifkan radio button I accept the license terms, dan klik next
  6. Muncul jendela Language Interface Pack ReadMe files, Klik Next
  7. Proses Install tampilan Bahasa sedang berjalan, tunggu sampai selesai
  8. Jika sudah complete, Klik Next
  9. Pada jendela berikutnya, pilih Bahasa Indonesia kemudian klik Change display Language

    Windows 7 Bhs Indonesia
  10. Setelah itu muncul peringatan untuk Log off, klik saja Log Off

    Windows 7 Bhs Indonesia
  11. Setelah anda log on kembali, maka tampilan windows 7 anda telah berganti menjadi windows 7 berbahasa Indonesia.
Windows 7 Bhs Indonesia  Windows 7 Bhs Indonesia

Untuk mengembalikan menjadi windows 7 berbahasa Inggris kembali, lakukan langkah berikut ini :
  1. Buka control panel (panel kontrol), pilih tampilan menurut kategori kemudian klik Ubah tampilan bahasa pada group Jam, Bahasa, dan wilayah

    Windows 7 Bhs Indonesia
  2. Muncul jendela daerah dan bahasa, klik tab Papan tombol dan Bahasa kemudian pada pilihan bahasa tampilan pilih English kemudian Klik OK

    Windows 7 Bhs Indonesia 
  3. Maka Windows shobat kembali lagi menjadi Windows 7 berbahasa Inggris.

Hadirilah.............!!!

Hari Sabtu tanggal 9 Juni 2012 akan diadakan pemutaran video tentang budaya nusantara, diharapkan seluruh peserta didik SDN 1 Sindangjaya menghadiri dan menyaksikannya. sehingga peserta didik dapat lebih mengenal dan merasa dekat dengan budaya yang ada di negara kita.